ANIMASI

Minggu, 28 September 2014

SYNCROMESH



Mengenal Sincromesh.
Sincromesh berarti menyinkronkan atau menyamakan. Sincromeh terdiri dari berbagai komponen yang menjadi satu (unit) yang dapat menyamakan putaran antara roda gigi input dan out put pada transmisi.

Mekanisme sincromesh (hub assy) berfungsi untuk menghubungkan dan memindahkan putaran input shaft ke output shaft melalui counter gear dan gigi percepatan. Mekanisme sincromesh terdiri dari lima bagian, di antaranya adalah :

Clutch hub, berhubungan dengan output shaft melalui splin (alur), sehingga apabila clutch hub berputar maka output shaft juga ikut berputar.
Hub sleeve, dapat bergerak maju mundur pada alur bagian luar clutch hub, sedangkan hub sleeve berkaitan dengan garpu pemindah (shift fork). Hub sleeve berfungsi untuk menghubungkan clutch hub dengan gigi percepatan melalui synchronizering dan gigi k
onis yang terpasang pada tiap-tiap gigi sikap.
Sincromeh , terpasang pada bagian samping clutch hub yang berfungsi untuk menyamakan putaran gigi percepatan dan hub sleeve dengan jalan mengadakan pengereman terhadap gigi percepatan saat hub sleeve digeserkan (dihubungkan) oleh garpu pemindah pada salah satu sikap.
Shifting key, dipasang pada tiga buah tempat yang terdapat pada sincromesh dan clutch hub, seperti terlihat pada gambar. Fungsi shifting key untuk meneruskan gaya tekan dari hub sleeve selanjutnya ditekan ke sincromesh agar terjadi pengereman pada bagian tirus gigi percepatan (dudukan sincromesh).
Key spring, berfungsi untuk mengunci dan menekan shifting key agar tetap tertekan kearah hub sleeve.

Cara Kerja Sincromesh.


 






Posisi Netral.Saat posisi netral mekanisme sincromesh tidak berhubungan dengan salah satu gigi tingkat, sehingga tidak terjadi perpindahan tenaga dari gigi tingkat ke mekanisme sincromesh yang berati poros out put tidak berputar (bebas).

Posisi Pengereman.Jika hub slevee digese
r kearah roda gigi tingkat maka akan terjadi pengereman, sehingga kecepatan roda gigi tingkat berangsur – angsur menurun dan setelah sesuai (sinkron) maka akan segera terhubung antara roda gigi tingkat dengan mekanisme sinkromesh .

Posisi Menghubung.Pada akhir langkah pengereman akan terjadi hubungan antara gigi tingkat dengan mekanisme sincromesh. Pada saat ini tenaga dari gigi tingkat dapat dihubungkan ke poros out put transmisi melalui mekanisme sincromesh.

MACAM-MACAM BENTUK RODA GIGI
Roda Gigi Jenis Spur (lurus).
Roda gigi jenis spur/lurus banyak digunakan pada transmisi jenis roda gigi geser (sliding mesh), dipasang sebagai gigi idel (pembalik putaran). Kontak permukaan antar gigi yang kecil menyebabkan suara yang keras saat terjadi kontak gigi .

Roda Gigi Jenis Helical (miring).
Roda gigi jenis helical (miring) banyak digunakan pada transmisi jenis roda gigi tetap (konstant mesh dan sincromesh). Kontak permukaan antar gigi yang besar akan menimbulkan suara yang halus.

PENGONTROL PEMINDAH RODA GIGI

Mekanisme pengontrol roda gigi digunakan untuk pemindahan posisi roda gigi pada transmisi manual.
Ada dua tipe mekanisme pengontrol pemindah roda gigi yaitu :
1. Tipe remote control ( tidak langsung ).
2. Tipe direct control (lansung ).



Tipe pengontrol tidak langsung (remote control).
Pada tipe ini transmisi terpisah dari tuas pemindah yang dioperasikan oleh pengemudi. Dua bagian ini dihubungkan oleh tangkai, kabel-kabel dan sebagainya.Tuas pemindah terletak di stering coloum, pada beberapa kendaraan tipe FR atau terletak pada lantai terdapat pada kenddaraan tipe FF. Untuk mencegah getaran dan bunyi mesin langsung ke tuas pemindah, maka digunakan insulator-insulator karet.

a. Tipe Coloum Shift.
b. Tipe Floor Shift

Tipe floor shift, tuas pemindah roda gigi terletak diatas lantai kendaraan dan dihubungkan ke transmisi melalui tangkai dan kabel – kabel baja.

Tipe Pengontrol Langsung (direct control).
Pada mekanisme pengontrol pemindah gigi tipe ini, tuas pemindsah terletak langsung pada transmisi. Tipe ini umumnya di gunakan pada kendaraan tipe FR (Front Engine Rear Drive) dan mempunyai keuntungan jika dibanding tipe remote control yaitu :
1. Posisi pemindah dapat diketahui lebih mudah.
2. Pemindah lebih cepat
3. Pemindah lebih lembut dan mudah.

Fitur Sistem Transmisi:

Manual serta sistem transmisi otomatis memiliki kelebihan dan kekurangan mereka sendiri. Untuk mulai dengan, sistem transmisi manual meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan. Ini adalah biaya-efektif dalam hal pemeliharaan. Dalam proses ini, pengemudi memiliki kontrol optimum atas kendaraan. Mobil diaktifkan dengan sistem transmisi manual dapat menyalip kendaraan lain lebih mudah karena dilengkapi dengan katup throttle ekstra. Hal ini memungkinkan pengemudi untuk pergi untuk gigi yang lebih rendah yang membuat proses lebih kuat.

Sistem transmisi otomatis menghapus tugas pedal kopling depresi dan memilih rasio gigi. Proses ini membuat tugas yang sederhana dan mudah. Tidak seperti transmisi manual, sistem transmisi otomatis hanya memiliki dua pedal bukannya tiga. Untuk memilih modus apapun, penyelam harus menggunakan tuas persneling-pergeseran tetap di lantai mobil. Di sini, orang perlu manuver melalui tombol kunci pergeseran diberikan pada tuas.

Dalam kendaraan diaktifkan dengan sistem transmisi otomatis, Anda akan menemukan P untuk Park, R untuk Reverse N untuk Netral dan D untuk Drive. Pada pemilihan P pilihan, sistem transmisi akan terkunci secara mekanis. Mobil berhenti untuk bergerak. Pilihan Netral dipilih untuk menghentikan roda sepenuhnya. Jika driver menempatkan mobil pada modus Netral, seseorang tidak dapat memulainya. Namun, mobil bisa digeser maju atau kembali lancar. Modus membalikkan membantu pengemudi mengemudi di arah sebaliknya. Untuk ini, pengemudi harus menekan tombol pergeseran kunci pada tuas. Pilihan hard memungkinkan mobil untuk pergi ke arah maju melalui berbagai gigi maju.

Beberapa mobil di India, yang telah mengatur contoh terbaik dari sistem transmisi otomatis, Skoda Superb, Toyota Camry dan Honda CR-V. Namun demikian, kedua sistem memiliki kelemahan tertentu juga. Pada transmisi manual, pengemudi harus sangat berhati-hati dan mahir. Ia kehilangan ke sistem transmisi otomatis dalam kasus mengemudi di daerah perbukitan. Sebagai sistem penularan per otomatis yang bersangkutan, tidak memungkinkan efisiensi bahan bakar optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar